TRAINING NEEDS ASSESMENT (TNA) DI PUSKESMAS MULYOREJO

 TRAINING NEEDS ASSESMENT (TNA) DI PUSKESMAS MULYOREJO





  1. Deskripsi Umum Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Puskesmas Kelurahan Mulyorejo merupakan Puskesmas induk yang mempunyai wilayah kerja paling luas diantara ketiga kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo, Kota Surabaya. Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo pada tahun 2014 berjumlah 48.867. Puskesmas Mulyorejo memiliki tiga wilayah binaan, yaitu Kelurahan Mulyorejo, Kejawan Putih Tambak, dan Manyar Sabrangan. 

  1. Deskripsi TNA

Training Needs Assessment (TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan adalah suatu langkah yang dilakukan sebelum melakukan pelatihan dan merupakan bagian terpadu dalam merancang pelatihan untuk memperoleh gambaran komprehensif tentang materi, alokasi waktu tiap materi, dan strategi pembelajaran yang sebaiknya diterapkan dalam penyelenggaraan pelatihan agar pelatihan bermanfaat bagi peserta pelatihan. Dari analisis ini akan diketahui pelatihan apa saja yang relevan bagi suatu organisasi pada saat ini dan juga di masa yang akan datang. Organisasi tidak dapat menentukan pelatihan begitu saja tanpa menganalisis dahulu kebutuhan dan tujuan apa yang ingin dicapai. Penilaian kebutuhan merupakan road map untuk mencapai tujuan organsasi.

  1. Gambaran Masalah

Upaya kegiatan gizi masyarakat merupakan salah satu program pokok Puskesmas Mulyorejo. Upaya kegiatan gizi memliki tujuan utama yaitu mempersiapkan, memelihara dan mempertahankan agar setiap orang mempunyai status gizi baik serta dapat hidup sehat dan produktif. Capaian program upaya kegiatan gizi masyarakat di Puskesmas Mulyorejo pada tahun 2015 diketahui sebesar 109,42%. Namun, penemuan jumlah balita dengan gizi buruk masih jauh dari target (10%). Kemudian masih banyak ibu hamil yang menderita KEK (Kekurangan Energi Kronis) berjumlah 35 orang. Selain itu, juga sejumlah 396 balita berada pada bawah garis merah. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi pada anak balita. Sedangkan untuk pelaksanaannya, upaya kegiatan gizi masyarakat di Puskesmas Mulyorejo dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dibidang gizi, namun jumlahnya masih sedikit. Selain itu, tenaga kesehatan pendukung program gizi juga merangkap program lain. 

  1. Target/sasaran

TNA dilakukan pada 3 kali pertemuan dengan tujuan TNA yang berbeda yaitu pertemuan pertama dilakukan untuk mendapatkan hasil Analysis Organization yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada pengunjung Puskesmas Mulyorejo. Pada pertemuan kedua dilakukan untuk mendapatkan hasil Analysis Task yang dilakukan dengan penanggungjawab unit gizi yang ada pada susunan Puskesmas dengan teknik wawancara serta kepada para kader gizi desa dengan kuesioner.. Pada pertemuan ketiga yaitu dilakukan untuk mendapatkan hasil Analysis Person yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada 15 PNS dan 28 pegawai non PNS.

  1. Training Need Assasment (TNA)

  1. Analisis Organisasi

Penilaian organisasi dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja organisasi secara keseluruhan. Penilaian atau analisis pada tipe ini menentukan abilities, skill dan knowledge seperti yang dibutuhkan dalam organisasi untuk menjawab permasalahan atau memperbaiki kekurangan yang ada. Selain itu, tentu untuk mengembangkan organisasi dan dalam rangka mewujudkan cita-cita organisasi. Secara internal penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan survei terhadap persepsi karyawan, kepuasan karyawan, sikap karyawan pada administrasi. Sedangkan untuk penilaian secara eksternal seperti perubahan demografi, faktor ekonomi, politik dan teknologi. 

Di Kota Surabaya terdapat 63 Puskesmas, diantaranya Puskesmas Mulyorejo. Visi Puskesmas Mulyorejo adalah menjadi pusat pelayanan kesehatan yang terdepan dan berkualitas. Dalam mewujudkan visi tersebut terdapat beberapa misi, yaitu :

  1. Memberikan pelayanan UKP dan UKM yang berorientasi pada kepuasan masyarakat. 

  2. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

  3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM serta sarana dan prasarana kesehatan.

Selain itu, motto dari Puskesmas Mulyorejo yaitu “Bekerja dengan semangat dan professional.” Puskesmas Mulyorejo merupakan puskesmas rawat jalan yang menyelenggarakan UKP dan UKM. Progam pokok Puskesmas Mulyorejo salah satu diantaranya adalah bidang gizi. Progam perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk mempersiapkan, memelihara, dan mempertahankan agar setiap orang mempunyai gizi baik, dapat hidup sehat dan produktif. Jumlah ahli gizi di Puskesmas Mulyorejo masih sedikit dan pada praktiknya masih mengandalkan kader puskesmas. Tidak tersedianya pojok gizi yang khusus menskrining dan konseling gizi juga menjadi masalah Puskesmas Mulyorejo dalam mewujudkan misinya.

  • Instrumen TNA Organisasi

Instrument yang digunakan adalah kuisioner dengan beberapa pertanyaan singkat dan diberikan kepada beberapa pasien atau pengunjung sebagai sampel. 


          Nama               :

          Jenis Kelamin  :  P/L

          Alamat             :

         

1. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan gizi 


  • Sangat Baik

  • Baik

  • Sedang 

  • Kurang

  • Sangat kurang


2. Tingkat fasilitas pendukung dalam pelayanan gizi


  • Sangat Baik

  • Baik

  • Sedang 

  • Kurang

  • Sangat kurang


3. Tingkat Kemampuan kader dalam menyampaikan informasi


  • Sangat Baik

  • Baik

  • Sedang 

  • Kurang

  • Sangat kurang


4. Tingkat kebutuhan dengan ahli gizi

  • Sangat Butuh

  • Biasa saja

  • Tidak Butuh

5. Saran dan harapan untuk pelayanan gizi :


  1. Analysis Task

Puskesmas Mulyorejo memiliki beberapa permasalahan yang berkaitan dengan upaya gizi masyarakat yaitu mengenai jumlah tenaga kesehatan khusus gizi masih sedikit, tidak terdapat pojok gizi, dan tidak adanya program serta tenaga ahli yang mencukupi untuk konseling gizi. Selain itu, masih ditemukannya balita yang kurang gizi dan belum mendapat vitamin, kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi, dan juga pemberian gizi di lapangan kurang optimal karena keterbatasan tenaga. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya Puskesmas Mulyorejo melibatkan kader-kader desa di wilayah kerjanya. Namun, untuk menentukan berhasil tidaknya program ini juga dipengaruhi oleh pengetahuan para kader desa mengenai tugas-tugas yang harus dilakukan.  

  • Instrumen TNA Task

Instrument yang digunakan dalam Training Needs Assessment (TNA) pada Upaya Kegiatan Gizi Masyarakat di Puskesmas Mulyorejo yaitu menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada kader-kader desa di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo. Berikut contoh kuesioner yang digunakan.


No.

Kompetensi yang Dibutuhkan

Sedang

Baik

Sangat Baik

1.

Pengetahuan mengenai upaya kegiatan gizi masyarakat




2.

Penguasaan tentang teknik pelaksanaan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita (Posyandu)




3. 

Penguasaan tentang teknik pelaksanaan kegiatan penyuluhan progam gizi




4. 

Penguasaan penyusunan menu dan pedoman menu (PMT)




5. 

Penguasaan tentang teknik pencacatatan dalam buku KMS 





  • Hasil TNA

Permasalahan di atas menunjukkan bahwa dibutuhkannya pelatihan terhadap kader-kader desa dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para kader desa di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo dalam mewujudkan upaya kegiatan gizi masyarakat.

  1. Training Needs Assessment Person (Individual Assessment)

Penilaian individu menganalisis bagaimana seorang karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan menentukan kemampuan individu dalam menyelesaikan new and different work. Penilaian dalam tahap ini menghasilkan informasi mengenai training apa yang dibutuhkan oleh karyawan. Pada penilaian level individu mencoba mencari jawaban “siapa” di dalam perusahaan yang memerlukan pelatihan dan pelatihan apa yang dibutuhkannya. Organisasi atau Puskesmas harus dilakukan pada cara ini adalah membandingkan kinerja aktual dari seseorang karyawan atau unit kerja dengan standar yang ditetapkan atau harapan perusahaan. Kesenjangan yang ditemukan dapat mengidentifikasikan jenis pelatihan apa yang diperlukan karyawan

Pada tahap individual analysis di Puskesmas Mulyorejo yang perlu disiapkan adalah sasaran yang akan mengikuti program TNA. Puskesmas yang akan memfasilitasi kegiatan TNA dan membantu pelaksanaan mulai dari adanya pengisian instumen sampai bagaimana mengisi instrumennya. Serta mengundang orang ahli pada bidang gizi untuk memberikan pelatihan khusus bagi para pegawai puskesmas untuk meningkatkan kinerjanya. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memberikan edukasi serta pengetahuan lebih bagi para petugas sasaran agar lebih mengerti serta memahami mengenai tugas-tugasnya. 

Mengingat adanya permasalahan gizi balita yang terjadi di puskesmas Mulyorejo sehingga perlu edukasi mengenai gizi balita sehingga para petugas bisa melaksanakan program skrining dan konseling gizi yang saat ini masih menjadi masalah di puskesmas Mulyorejo. Hal ini juga dikarenakan rata-rata petugas yang ada di puskesmas mulyorejo sendiri banyak yang merangkap tugas-tugasnya. Sehingga SDM yang ada juga masih sangat sedikit perlu adanya penambahan pegawai puskesmas agar tidak terjadi perangkapan tugas.

  • Instrumen analisis individu

NO

KOMPETENSI YANG DIAJARKAN

SEDANG

BAIK

SANGAT BAIK

1

Pengetahuan dasar petugas mengenai kesehatan




2

Pengetahuan mengenai program pojok gizi




3

Program pencegahan permasalahan gizi buruk




4

Evaluasi kinerja mengenai gizi buruk







Kesimpulan

Pelatihan dan pengembangan membutuhkan perencanaan sebelum proses pelaksanaan. Penentuan kebutuhan akan pelatihan maupun pengembangan harus dilakukan melalui analisis. Analisis yang digunakan dalam perencanaan SDM adalah Training Needs Assesment (TNA). Ada tiga level TNA yang harus terpenuhi, meliputi organizational analysis, task analysis, dan individual analysis. Organizational analysis terdapat pada tingkat tertinggi organisasi. Task analysis berfokus pada kompetensi dan karakteristik sebuah pekerjaan. Individual analysis berfokus pada pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sikap yang dibutuhkan oleh karyawan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH || Amsal dalam Al-Qur’an

MAKALAH SURVEILANS KESEHATAN LINGKUNGAN “ PELAKSANAAN SURVEILANS PENGAWASAN AIR BERSIH DAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH PURWOKERTO”

MAKALAH || Manusia, Moralitas, dan Hukum