Compensation
KOMPENSASI
Image : https://image.slidesharecdn.com/presentation-msdmkompensasi-140506022213-phpapp02/95/kompensasi-msdm-1-638.jpg?cb=1399342990
DEFINISI KOMPENSASI
Definisi
kompensasi (Hasibuan, 2010) adalah semua pendapatan berbentuk uang, barang
langsung ataupun tidak langsung yang dapat diterima karyawan sebagai imbalan
atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi dapat dibedakan menjadi
dua yakni kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.
Keyword
: Semua bentuk penghargaan
Tujuan Kompensasi Yaitu :
- Untuk Menarik Kandidat yang Berkualitas : Semakin baik kompensasi yang diberikan dari perusahaan maka para karyawan akan semakin bersemangat dalam bekerja. misalnya, gaji pokok yang didapat karyawan akan selalu tetap. Namun insentif itu bergantung pada seberapa banyak atau berkualitas kinerja karyawan.
- Untuk Menghargai dan Mempertahankan Karyawan : karyawan juga akan diperhatikan oleh perusahaan dengan memberikan semisal asuransi kesehatan atau fasilitas perusahaan seperti mobil dinas, dengan demikian karyawan akan cenderung merasa nyaman dalam bekerja di perusahaan tersebut agar tidak pindah ke perusahaan yang lain.
- Untuk Meningkatkan Motivasi : Semakin giat para karyawan bekerja maka akan mendapatkan kompensasi yang semakin banyak pula. semisal gaji lembur yang diberikan kepada karyawan di luar jam kerja.
- Untuk Mematuhi Atuean Pemerintah : Ketika perusahaan selalu memberikan upah di atas UMP, maka perusahaan akan terhindar dari sanksi administratif yang berkaitan dengan pengupahan.
- Untuk Mendukung Program Perusahaan : Penggajian bukanlah
pemborosan keuangan perusahaan, melainkan dapat dilihat sebagai bentuk
investasi. Kompensasi yang benar akan meningkatkan produktivitas dan output
perusahaan, yang akan memberikan timbal balik berupa keuntungan bagi
perusahaan. Oleh karena itu, Anda dapat merancang strategi yang akan
memaksimalkan kinerja karyawan. Sebagai contoh, daripada memberikan upah
lembur, Anda dapat memberikan bonus bagi karyawan yang mengambil cuti. Selain
untuk reward karyawan, perusahaan juga akan mendapatkan beberapa manfaat cuti
karyawan, seperti peningkatan produktivitas karyawan setelah cuti.
Dalam
hal ini reward itu termasuk bagian dalam kompensasi. Kompensasi bisa meliputi
gaji, bonus, insentif, reward. Kompensasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam rangka membeli suatu jasa dari karyawan kepada perusahaan
untuk bekerja atau memproduksi barang.
Kompensasi
dibagi menjadi dua yaitu kompensasi finansial dan non finansial
1. Kompensasi
Finansial
Kompensasi
finansial merupakan kompensasi yang diberikan kepada tenaga kerja yang besarnya
dapat dinyatakan secara uang sesuai dengan perhitungan melalui hubungan kepegawaian.
Kompensasi
finansial sendiri dibedakan lagi menjadi dua bagian besar meliputi kompensasi
finansial langsung dan tak langsung.
a) Contoh
kompensasi finansial langsung adalah seperti upah (pendapatan yang didasarkan
atas dasar jam kerja), gaji (pembayaran secara tetap atau bulanan), dan
insentif atau bonus.
b) Kompensasi finansial tak langsung, contohnya adalah fasilitas, program perlindungan, jaminan kesehatan, dan sebagainya.
2. Kompensasi
Non Finansial
Kompensasi
non finansial diberikan kepada pekerja bukan berupa materi atau finansial
tetapi sebagai penghargaan karena sebuah prestasi yang telah dicapai oleh
pekerja untuk mempertahankan karyawan dalam jangka panjang.
Contohnya
: Memberikan fasilitas kepada karyawan (mobil dinas), lingkungan kerja yang
baik dsb.
Performance
management : Reward berupa motivasi untuk meningkatkan performance kerja.
Contohnya adalah pemberian feedback, pelatihan, atau pembelajaran.
Terdapat
teori dua faktor Herzberg yang menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat
kerja yang menyebabkan kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja yang saling
berhubungan yaitu:
1) Hygiene Factors
Hygiene factors adalah faktor – faktor dari pekerjaan
yang, bila tersedia, menghilangkan ketidakpuasan. Faktor tersebut dapat
termasuk gaji, kondisi kerja, hubungan dengan rekan sekerja, kondisi tempat
kerja, dan hubungan dengan atasan. Menurut teori Herzberg, ketidakpuasan dan
motivasi tidak dipengaruhi oleh faktor yang sama. Berdasarkan itu, keadaan
hygiene factors akan menghilangkan (atau paling tidak mengurangi) ketidakpuasan
diantara karyawan, namun tidak akan membuat mereka puas akan pekerjaan mereka.
Sebagai contoh, memberi karyawan kita gaji yang memadai tidak akan membuat
mereka merasa puas, namun akan menghilangkan ketidakpuasan mereka.
2) Motivators
Motivators adalah faktor – faktor dari pekerjaan yang
akan membuat karyawan kita puas akan pekerjaannya. Contoh dari faktor ini
adalah kinerja, pengakuan, status, tanggung jawab, dan kesempatan untuk
berkembang. Kebalikan dari hygiene factors, motivators tidak akan menghilangkan
ketidakpuasan, tetapi bila tersedia akan membuat karyawan kita lebih puas akan
pekerjaannya. Namun, motivators tidak akan memotivasi karyawan kita bila
hygiene factors belum tersedia; orang – orang tidak akan termotivasi oleh
status atau pengakuan bila kondisi kerja mereka belum memadai atau mereka tidak
mendapatkan gaji yang sesuai.
Komentar
Posting Komentar