KONSEP DAN IMPLEMENTASI SURVEILANS PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
KONSEP
DAN IMPLEMENTASI SURVEILANS PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
DEFINISI SURVEILANS dan
EPIDEMIOLOGI
• Surveilans
adalah pengumpulan, analisis, dan interpretasi sistematis berkelanjutan dari
data hasil-spesifik untuk digunakan dalam perencanaan, implementasi, dan
evaluasi praktik kesehatan masyarakat (Thacker, 2000).
• Epidemiologi
adalah studi tentang distribusi dan faktor penentu keadaan atau peristiwa yang
berhubungan dengan kesehatan dalam populasi tertentu, dan penerapan studi ini
untuk pengendalian masalah kesehatan (Last JM, editor. Dictionary of
epidemiology. 4th ed. New York: Oxford University Press; 2001).
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
• Kegiatan
yang dilakukan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit dan
masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang memperbesar risikonya melalui
proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi
kepada penyelenggara program kesehatan agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien
• SURVEILANS
KESEHATAN MASYARAKAT (PUBLIC HEALTH SURVEILLANCE)
2 SISTEM YANG TERLIBAT DALAM
PRINSIP SURVEILANS :
Health care system : Institusi
yang memberikan pelayanan Kesehatan
• Pengumpulan
Data oleh puskesmas, rumah sakit, klinik dst
• Melaporkan
informasi ke public health authority.
• Menjalankan
kebijakan dari public health authority
Public health authority :
berwenang untuk mengeluarkan kebijakan
• Pelaporan
informasi dari health care system kemudian melakukan atau membuat kebijakan
(Dinkes, Kemenkes)
Alur penyampaian informasi dan
umpan balik
1. Data dari
puskesmas / rumahsakit
2. Dilaporkan
ke kabupaten kemudian provinsi lalu ke pusat. Dari pusat menyampaikan ke WHO
3. Umpan
Balik bisa dari WHO, kemudian ke Pusat, Lalu ke Kabupaten, Lalu ke RS dan puskesmas
SURVEILANS FACTOR RISIKO
RISIKO MASALAH KESEHATAN
1. Penyakit
Menular
• Perilaku
berisiko : HIV
• Mobilitas
: Malaria, TB, HIV
• Lingkungan
: Malaria, DBD, Leptospirosis
• Agent :
Vector, Virus, Bakteri
• Faktor
Lain, missal : Pencemaran Industri
2. Penyakit
Tidak Menular
•
Keturunan
•
Perilaku Berisiko : Kebiasaan merokok, kurang
aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, dan kebiasaan konsumsi alcohol dsb
Sistem surveilans dan respons
penyakit menular, Panduan pemantauan dan evaluasi, WHO, 2006
1. Surveillance
system structure
•
Legislation (Laws & Regulations including IHR
2005)
•
Surveillance Strategy
•
Surveillance implementers and stakeholders
•
Networking & Partnerships
2. Core
functions
•
Case detection
•
Case registration
•
Case confirmation
•
Reporting
•
Data analysis & Interpretation
•
Epidemic Preparedness
•
Response and Control
3. Surveillance
Quality
•
Completeness
•
Timeliness
•
Usefulness
•
Simplicity
•
Acceptability
•
Flexibility
•
Sensitivity
•
Specificity
•
Positive predictive value
•
Representativeness
4. Support
function
•
Standars and Guidelines
•
Training
•
Supervision
•
Communication Facilities
•
Resource (including logistics)
•
M & E
•
Coordination
STRUKTUR SISTEM SURVEILANS: Kebijakan dan Regulasi Kesehatan
•
International Health Regulation (http://www.who.int/ihr/publications/9789241580496/en/)
•
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang pedoman penyelenggaraan sistem surveilans
epidemiologi kesehatan.
•
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang pedoman penyelenggaraan sistem surveilans
epidemiologi penyakit menular dan tidak menular terpadu.
•
Kementrian Kesehatan RI. (2009) Undang-Undang
Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta
• Kementerian
Kesehatan RI. (2012) Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular di Puskesmas. Jakarta
• Kementerian
Kesehatan RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan No 45 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Jakarta
• Kementerian
Kesehatan RI. (2015) Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit Tidak Menular. Jakarta
Strategi Surveilans
• Penyakit
Strategi
surveilans tergantung dari berbagai jenis penyakitnya, surveilans penyakit
menular berbeda dengan penyakit tidak menular
• Tujuan
Surveilans
Tujuan surveilans
informasi tempat waktu, early warning, melihat trend, analis factor resiko dsb
• Metode
Pelaksanaan Surveilans : Community Based Surveillance, Sentinel Surveillance
Metode disetiap
penyakit juga berbeda, community base surveilans, campak, difteri, DBD dst. Ada
yang tidak bisa diterapkan kepada masyarakat langsung sehingga diterapkan pada
sentinel (tempat / lingkungan spesifik) misalnya IDU (Injecting Drug User)
bukan pada community tetapi pada lingkungan kelompok tersebut, lokasi-lokasi
spesifik
• Penggunaan
Informasi Surveilans
Pelaksana dan Stakeholder
• Masyarakat
• Puskesmas
dan Layanan Kesehatan
• Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota
• Dinas
Kesehatan Provinsi
• Kementrian
Kesehatan
Jejaring surveilans
1 Lab : konfirmasi melalui Lab
mengenai penyakit tertentu
2 Lintas Program : KIA, Promkes,
3 Akademisi : Dinas Pendidikan
dan social
4 Lintas Sektor : Kepolisian
Fungsi dari Sistem Surveilans
• Deteksi
Kasus : pengumpulan data scr aktif / pasif
• Definisi
Kasus : Tergantung dari ketentuan yang berlaku setiap penyakit. Atas dasar apa
surveilans mendifinisikan kasus apa dari laboratorium atau gejala klinis.
(Suspect dan Confirm)
• Konfirmasi
Kasus : Membutuhkan laboratorium untuk memastikan penyakit dengan gejala yang
kurang jelas
Pencatatan Kasus
1. Data dan
Informasi Berdasarkan tujuan Surveilans
2. Standarisasi
Format pencatatan dan Pelaporan: C1,W1,KOHORT,KMS,Simpus dll
3. Kualitas
Pencatatan dan Pelaporan
4. Manual
dan Elektronik: EWARS,SIHA,SITT,SisMal,Portal Web,Komdat
FUNGSI UTAMA ISTEM SURVEILANS:
Konfirmasi Kasus :
• Sistem
Rujukan
• Jejaring
Sistem Surveilans
• Laboratorium
Pelaporan Surveilans
• Suspect
and Confirmed => Cases and Outbreak
• Jenis
data dan informasi
• Tujuan
dan Urgency
• Entitas tujuan
pelaporan
Analisis dan Interpretasi
• Rutin
• Sebaiknya
oleh tim
• Indikator
dan informasi Epidemiologi
Kesiapan Epidemik
• Penyakit
potensial wabah
• Perencanaan
=> Manajemen KLB, Contingency Plan
• Kesiapan
Sumber Daya, termasuk logistic
Respon dan Kontrol
• Respon
segera
• Respon
Terencana
• Evaluasi
Atribut Sistem Surveilans
Umpan Balik
• Laporan
pada Supra system berisi hasil Kerja
• Umpan
balik pada sumber data berisi rekomendasi
• Supervisi,
Newsletter, Bulletin
FUNGSI PENUNJANG SISTEM
SURVEILANS:
1. Standar
dan Panduan
2. Pelatihan
3. Aktivitas
Supervisi
4. Fasilitas
Komunikasi
5. Sumber
Daya
6. Monitoring
dan Evaluasi
7. Koordinasi
KUALITAS SISTEM SURVEILANS
Atribut Surveilans :
1. Kesederhanaan
(simplicity)
2. Fleksibilitas
(Flexibility)
3. Akseptabilitas
(Acceptability)
4. Sensitivitas
(Sensitivity)
5. Nilai
Prediktif Positif (Positive Predictive Value)
6. Kerepresentatifan
(Representativeness)
7. Ketepatan
Waktu (Timeliness)
8. Kualitas
Data (Data Quality)
9. Stabilitas
(Stability)
KARAKTERISTIK SISTEM SURVEILANS
Respon Segera
• Kemudahan
Menjalankan Sistem
• Fleksibilitas
Sistem
• Penerimaan
Sistem
• Kepekaan
Sistem Untuk Deteksi kasus
• Kecepatan
Tahapan Sistem
Respon Terencana
• Kelengkapan
data
• Penerimaan
Sistem
• PPV
• Spesifisitas
Sistem
• Representasi
Data Terhadap Populasi
Komentar
Posting Komentar