JOB ENRICHMENT dan JOB ENLARGEMENT
JOB
ENRICHMENT dan JOB ENLARGEMENT
A. JOB
ENRICHMENT
Seorang
karyawan atau pegawai biasanya dalam perusahaan akan mengalami kenaikan jabatan
sehingga pekerjaannya semakin luas, dan tanggung jawabnya semakin banyak. Hal tersebut
dinamakan sebagai Job Enrichment. Penambahan tersebut bisa meliputi proses untuk
merencanaan, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi program dari kerjanya
secara vertical (kenaikan wewenang).
DEFINISI JOB ENRICHMENT
1. DIAN
WIJAYANTO, 2012
Job
enrichment merupakan penambahan pekerjaan melalui peningkatan kewenangan. Dalam
pengayaan pekerjaan, pekerjaan tertentu menjadi lebih besar tanggung jawabnya,
biasanya dikaitkan dengan proses perencanaan maupun evaluasi pekerjaan.
2. STPHEN P.
ROBBINS, 2003
Job
enrichment mengacu pada pengembangan vertikal dari pekerjaan. Penambahan ini
meningkatkan sejauh mana pekerjaan itu mengendalikan perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi dari kerjanya.
3. GREENBERG
DAN BARON, 2003
Job
enrichment memberikan karyawan tidak hanya lebih banyak pekerjaan yang harus
dilakukan tetapi juga lebih banyak tugas untuk tampil di tingkat yang lebih
tinggi keterampilan dan tanggung jawabnya.
4. MATHIS,
ROBERT.L DAN JOHN.H. JACKSON (2006)
Job
Enrichment adalah peningkatan kedalam sebuah pekerjaan dengan menambah tanggung
jawab untuk merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pekerjaan.
5. AKRANI.
G, 2011
According
to Robert N. Ford, Job enrichment means to make jobs which have a greater
variety, requires higher level of knowledge and skills, give workers more
autonomy, give workers more responsibility, give workers opportunities for
personal growth, and a meaningful work experience.
Ada 5 dimensi inti dari sebuah
pekerjaan yang mempengaruhi job enrichment biasanya memberikan kontribusi
kepada orang-orang yang menikmati pekerjaan menurut Greenberg dan Baron:
5 Dimensi Inti Dari Job Enrichment Menurut
Greenberg dan Baron (2003) |
|
1. Skill Variety |
Meningkatkan jumlah keterampilan
individu yang digunakan ketika melakukan pekerjaan. |
2. Task
Identity |
Meningkatkan
motivasi untuk melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. |
3. Task Significance |
Memberikan pekerjaan yang memiliki
dampak langsung terhadap organisasi atau para stakeholder. |
4. Autonomy |
Meningkatkan
kebebasan, kemandirian, dan kemampuan pengambilan keputusan, yang dimiliki
karyawan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. |
5. Feedback |
Meningkatkan umpan balik agar termotivasi
dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik |
DESIGN
JOB ENRICHMENT
Faktor
kunci dalam design job enrichment menurut Stephen P. Robbins (2003)
1.
Menggabungkan Tugas
Menggabungkan
berbagai macam tugas dalam aktivitas kerja bisa memberikan sesuatu yang baru
dan lebih menantang pada pekerjaan. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi pekerja
yang memiliki potensi yang tinggi untuk terus berkembang dengan bermacam
variasi tugasnya sehingga memiliki kemampuan yang bervariasi pula.
2.
Menciptakan Unit Kerja Alami
Salah
satu cara memperkaya pekerjaan adalah melalui pembentukan unit kerja yang alami
dimana pegawai mendapatkan kepemilikan pekerjaan. Unit kerja berarti bahwa
tugas pekerja dilakukan sama, mengartikan dan mengidentifikasi seluruhnya.
Kenaikan pekerjaan pada setiap pekerja menunjukkan kemungkinan bahwa pekerja
akan meninjau pekerjaannya yang berarti dan penting yang tidak begitu relevan
dan membosankan.
3.
Membangun Hubungan dengan Konsumen
Pekerja
sangat jarang kontak dengan pengguna produk ataupun jasanya. Jika hubungan
tersebut dapat dibangun, komitmen kerja dan motivasi biasanya akan meningkat.
Hal ini meningkatkan keanekaragaman otonomi, dan umpan balik bagi karyawan.
4.
Memperluas Pekerjaan secara Vertikal
Ketika
kesenjangan (gap) antara “melakukan” dan “mengontrol” dikurangi “vertical
loading” terjadi, khususnya tanggung jawab yang sebelumnya merupakan tanggung
jawab manajemen sekarang didelegasikan kepada pegawai sebagai bagian dari
pekerjaan mereka. Ketika pekerjaan dibebani secara vertikal, otonomi naik,
pekerja merasa tanggung jawab personal dan akuntabilitas untuk outcomes/dampak
dari usaha mereka.
5.
Membuka saluran Feedback
Dengan
meningkatkan umpan balik, pekerja tidak hanya belajar bagaimana sebaiknya
mereka menyamakan pekerjaannya, tetapi hanya dengan memeperbaiki kinerja
mereka, memperburuk atau mengulang pada tingkat yang tetap. Idealnya umpan balik
ini menyangkut kinerja yang dapat diterima langsung seperti pekerja melakukan
pekerjaannya dan perlu kebiasaan dasar manajemen.
TUJUAN
JOB ENRICHMENT
· Membuat
karyawan termotivasi sehingga meningkatkan kinerjanya
· Membuat
pekerjaan karyawan memiliki makna lebih dan menyenangkan
· Memberikan
wewenang dan tanggung jawab lebih kepada karyawan
· Membuka
kesempatan besar untuk mengembangan karir
· Mendukung
proses pembelajaran dalam perusahaan
· Mendorong
perkembangan karyawan
MANFAAT JOB
ENRICHMENT
· Aktualisasi
diri karyawan
· Menurunkan employee
turnover rate
· Merangsang
tingkat kepuasan kinerja
· Meningkatkan
kapasitas leadership karyawan dalam mengambil keputusan.
CIRI-CIRI
JOB ENRICHMENT
Adapun
ciri-ciri dari Job Enrichment adalah sebagai berikut :
1.
Sifat dasar pekerjaan: job enrichment merupakan
sebuah pengembangan perluasan kerja yang bersifat vertikal. Para pekerja
diberikan sejumlah pekerjaan, yang memerlukan tingkat pengetahuan, kemampuan
dan tanggung jawab yang besar. Job enrichment meningkatkan kualitas kerja.
2.
Hasil positif: job enrichment memberikan hasil
yang positif apabila para pekerjanya sangat terampil. Hal ini dikarenakan para
pekerja diberikan sejumlah kesempatan untuk menunjukkan inisiatif dan inovasi
saat melakukan pekerjaannya.
3.
Arahan dan kontrol: job enrichment menganjurkan /
mendorong kedisiplinan pribadi. Job enrichment tidak mempercayai arahan dan control
dari luar.
B.
JOB ENLARGEMENT
Job
Enlargement merupakan penambahan pekerjaan bagi karyawan berupa penambahan
variasi pekerjaan dengan mengombinasikan atau menyatukan dua pekerjaan atau
lebih. Job enlargement merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan pengalaman karyawan, terutama pada karyawan yang
berpotensi untuk berkembang atau berpotensi untuk dipromosikan. Job enlargement
juga dapat diterapkan pada karyawan yang dinilai masih dapat ditambah beban
kerjanya (Dian Wijayanto, 2012, p144).
Job
enlargement menurut Ricky W. Griffin dan Gregory Moorhead (2010, p122) adalah
perluasan kerja atau perluasan kerja horizontal yang memperluas pekerjaan untuk
memasukkan tugas yang sebelumnya dilakukan oleh pekerjaan lainnya. Sedangkan
Job enlargement menurut Robert L. Malthis dan John H. Jackson (2006, p172)
adalah memperluas lingkup pekerjaan dengan memperluas jumlah tugas yang berbeda
yang akan dilakukan.
Perluasan
kerja (job enlargement) di definisikan sebagai pekerjaan menetapkan kegiatan
tingkat tambahan yang sama, sehingga meningkatkan jumlah kegiatan yang mereka
lakukan (Dessler, 2005, p138)
Dari
kesimpulan diatas job enlargement merupakan peningkatan lingkup pekerjaan
melalui perluasan jangkauan tugas, pekerjaan dan tanggung jawab umum dalam
tingkat dan batasan yang sama.
DIMENSI JOB
ENLARGEMENT
Menurut
Dessler (2005) pada jurnal yang ditulis oleh (Shakeela Saleem, Wasim Abbas
Shaheen dan Rashada Saleem tahun 2012) dalam penjelasannya yang terdapat
dimensi dan indikator di dalam job enlargement:
1.
Perputaran posisi kerja atas job enlargement
· Tanggung
jawab lebih besar
· Tugas
tambahan
· Rutinitas
kerja
· Situasi
kerja
2.
Job enlargement membuat pekerjaan tidak begitu
efektif
· Perasaan
bosan
· Menurunkan
motivasi
· Tingkat
kepuasan
· Tekanan
kerja
3.
Tingkat aktivasi job enlargement
· Pekerjaan
lebih menarik
· Pekerjaan
tepat waktu
· Kedisiplinan
METODE
PENGAPLIKASIAN JOB ENLARGEMENT
Job
enlargement is a conscious redesign of job increase the variety of task performance
by an employee (Operation and Industrial Management: Designing and Managing for
Productivity, Donald Delmar, McGraw Hill. Hal.188) Job enlargement secara umum
memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan mengurangi
karakteristik yang tidak dibutuhkan, seperti pengulangan pekerjaan yang
berlebihan serta memperluas tanggung jawab tugas.
pekerjaannya
secara horizontal. Biasanya dalam metode ini sering diaplikasikan untuk
pekerjan yang lebih bersifat fisik, diantaranya meliputi:
1.
Memperluas variasi kemampuan dan pengetahuan
2.
Memperbanyak utilisasi berupa tugas penting dan
kemampuan kerja yang dilakukan pekerja
4.
Memberikan kebebasan dan tanggung jawab dalam
menyelesaikan pekerjaan
PERBEDAAN
JOB ENRICHMENT DAN JOB ENLARGEMENT
Pada
dasarnya job enrichment bertujuan untuk memperluas pekerjaan karyawan secara
vertikal, artinya karyawan akan diberi tugas yang levelnya di atas pekerjaan
pokoknya saat ini. Job enlargement bertujuan untuk memperluas isi pekerjaan
karyawan secara horizontal, artinya karyawan akan diberikan tugas yang lebih
banyak, di mana perluasan tersebut tetap dalam satu level pekerjaan pokoknya.
Job enrichment lebih menekankan pada kualitas, sedangkan job enlargement lebih
menekankan pada kuantitas.
Kedua
metode ini sangat cocok dipakai perusahaan untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan dan memberikan manfaat kepada karyawan dalam mencapai work life
balance. Dengan catatan bahwa perusahaan harus mengelola kebijakan tersebut
dengan tepat.
Berikut
pertimbangan perusahaan dalam menentukan kebijakan job enrichment dan job
enlargement:
· Ketika
manajer HR melihat kinerja karyawan semakin progresif dan menunjukkan
produktivitas yang optimal, maka kebijakan job enrichment dapat diterapkan
kepada karyawan supaya dapat lebih mengoptimalkan potensi sekaligus mediator
untuk promosi karyawan.
· Ketika
manajer HR melihat kinerja karyawan yang stagnan dan cenderung mengalami
kebosanan, maka kebijakan job enlargement dapat diterapkan walaupun pekerjaan
tersebut masih dalam tingkat keterampilan atau kesulitan yang sama.
Pengaruh
kebijakan job enrichment dan job enlargement terhadap produktivitas perusahaan
antara lain:
JOB
ENRICHMENT
1.
Positif
· Menambah
motivasi karyawan dalam bekerja.
· Meningkatkan
kapasitas leadership karyawan dalam mengambil keputusan.
· Mengurangi
tingkat turnover dalam perusahaan.
2.
Negatif
· Berpotensi
terhadap berkurangnya kendali oleh perusahaan terhadap karyawan karena wewenang
lebih yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
JOB
ENLARGEMENT
1.
Positif
· Meningkatkan
semangat bekerja karyawan sehingga mampu mendorong produktivitas perusahaan.
· Mengajarkan
karyawan berbagai skill baru sehingga mampu membantu karyawan dalam
mengembangakan kemampuannya.
2.
Negatif
· Beban
kerja yang meningkat secara signifikan dapat mengurangi kualitas
Dari
penjelasan mengenai Job enrichment dan job enlargement di atas, maka saran
untuk perusahaan adalah melihat kondisi karyawan saat ini dari hasil assessment
melalui KPI (Key Performance Indicators) sehingga perusahaan dapat menentukan
kebijakan yang sesuai apakah dengan memberikan job enrichment atau job enlargement
kepada karyawan.
REFERENSI
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00213-MN%20Bab2001.pdfK
https://media.neliti.com/media/publications/84070-ID-pengaruh-job-enrichment-terhadap-motivas.pdf
https://www.linovhr.com/job-enrichment/
http://www.whatishumanresource.com/job-enrichment
Komentar
Posting Komentar