Berbaring Pada Sisi Sebelah Kanan

Berbaring Pada Sisi Sebelah Kanan


 

          Al-Bara bin Azib Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Apabila kamu hendak berangkat ke tempat tidurmu maka berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat, kemudian berbaringlah pada sisi badan sebelah kanan. Setelah itu ucapkanlah:

‘Ya Allah, aku menyerahkan wajahku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menyandarkan punggunggku kepada-Mu, karena senang dan takut pada-Mu. Tiada tempat perlindungan dan penyelamatan dari-Mu, kecuali kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan Nabi-Mu yang telah Engkau utus.’

Apabila engkau meninggal dunia pada malam tersebut maka engkau meninggal dunia di atas fitrah (agama Islam).[1]

          Berbaring mungkin saja dilakukan dengan tengkurap, terlentang atau berbaring pada salah satu sisi badan; sebelah kanan maupun kiri. Lantas, bagaimanakah posisi berbaring yang paling baik demi berjalannya aktivitas seluruh anggota badan?

Tahukah Anda!

Ketika seseorang tidur tengkurap, menurut Dr.Zhafir Al-Athar, “Sesaat kemudian, ia akan merasakan sesak nafas. Sebab, beban punggung yang begitu berat menghalangi dada untuk mengembang dan mengempis saat menarik dan mengeluarkan nafas. Posisi tidur seperti ini juga dapat menyebabkan kebengkokan secara paksa pada ruas tulang Tengkuk serta gesekan alat kelamin dengan tempat tidur yang mendorong untuk melakukan onani atau masturbasi. Selain itu, posisi tersebut dapat membuat jantung dan otak semakin bekerja keras.”

          Seorang peneliti dari Australia mencatat bahwa tingginya persentase kematian anak-anak secara tiba-tiba mencapai tiga kali lipat tatkala mereka biasa tidur tengkurap dibandingkan anak-anak yang tidur pada salah satu sisi badan. majalah Times juga mempublikasikan sebuah penelitian serupa yang dilakukan oleh orang-orang Britania yang menegaskan tingginya persentase kematian secara tiba-tiba di kalangan anak-anak yang biasa tidur tengkurap.

          Satu hal yang benar-benar menakjubkan, ternyata banyak penelitian modern senada dengan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah Saw yakni dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra, “Rasulullah Saw pernah melihat seseorang tidur tengkurap. Lantas beliau bersabda, ‘sesungguhnya tidur seperti ini tidak disukai Allah.”[2]

Tahukah Anda!

Adapun tidur terlentang, sebagaimana pendapat Dr. Al-Athar, dapat menyebabkan pernafasan melalui mulut. Sebab, mulut akan terbuka tatkala tidur terlentang. Ini dikarenakan adanya kelonggaran pada rahang bagian bawah. Padahal, hidung adalah alat yang telah dipersiapkan untuk bernafas yang di dalamnya terdapat rambut dan ingus. Keduanya berfungsi membersihkan udara yang masuk. Selain itu, dalam hidung juga terdapat banyak pembuluh darah untuk menghangatkan udara.

          Meskipun pernafasan bisa dilakukan melalui mulut, ini akan menyebabkan pelakunya menjadi rentan terkena flu (pilek) di saat musim dingin, terjadi pengeringan gusi, dan selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya radang gusi.

          Posisi tidur terlentang juga memunculkan kasus berlebihnya udara yang masuk atau pembengkakan gusi. Dalam posisi ini, leher, langit-langit mulut, dan anak lidah akan menghambat aliran nafas melalui hidung sehingga sering terjadi dengkuran.

          Bernafasnya orang yang tidur dari mulut akan menyebabkan lidahnya tertutup oleh lapisan putih yang menimbulkan bau mulut tidak sedap. Pada wanita, ia akan menekan bagian bawah lidah sehingga wanita tersebut akan merasa cemas (gelisah).

          Posisi ini juga tidak bagus untuk tulang punggung, sebab punggung menjadi tidak lurus. Terkadang, ia akan menyebabkan kebengkokan pada tengkuk dan pangkal paha. Pada anak-anak akan menyebabkan kepala menjadi datar jika terbiasa melakukan dalam tempo waktu yang lama.

 

 

Tahukah Anda!

Tidur pada sisi sebelah kiri juga tidak dibenarkan. Sebab, hati berada di bawah tekanan paru-paru sebelah kanan yang lebih besar ukurannya dibandingkan paru-paru sebelah kiri. Hal itu dapat mempengaruhi tugas dan fungsi paru-paru, khususnya bagi orang yang berusia lanjut. Bagian lain yang ikut terkena imbasnya adalah perut. Perut yang terisi penuh akan terhimpit. Himpitan itu pun akan mengenai jantung dan liver. Liver merupakan isi perut yang paling berat dan posisinya tidak kokoh. Ia hanya tergantung pada ikatan yang ada pada sisi sebelah kanan. Akibatnya, ia akan menghimpit jantung dan perut yang menyebabkan terlambatnya pengosongan makanan dalam perut.

          Riset yang dilakukan oleh dua ilmuan, Jalt dan Putzeyh membuktikan bahwa perjalanan makanan dari perut menuju usus selesai dalam waktu 2,5 – 4,5 jam saja apabila seseorang tidur pada sisi badan sebelah kanan. Namun jika tidur pada sisi sebelah kiri hal itu bisa diselesaikan dalam waktu 5 – 8 jam.

Tahukah Anda!

Jadi tidur pada sisi badan sebelah kanan merupakan posisi yang benar. Sebab paru-paru sebelah kiri lebih kecil daripada yang sebelah kanan, sehingga lebih ringan bebannya bagi jantung. Hati pun dalam keadaan stabil tidak tergantung. Perut juga dapat beristirahat di atasnya dengan penuh relaksasi. Selain itu, lebih mudah untuk mengosongkan makanan pada perut sesudah mencernanya. Lebih dari itu, tidur pada sisi badan sebelah kanan dianggap sebagai Tindakan medis terbaik yang memudahkan tugas batang tenggorokan rongga paru-paru kiri untuk mempercepat pengeluaran kotoran berupa ingus.

          Selanjutnya Dr. Ar-Rawi berkomentar, “Terjadinya pelebaran rongga-rongga paru-paru (bronkiektasis) adalah di sebelah kiri, tidak pada sebelah kanan. Sebab rongga-rongga paru-paru kanan secara bertahap naik ke atas (sedikit miring) yang mempermudah pengeluaran kotorannya melalui silia bronkial. Adapun rongga paru-paru kiri dalam posisi vertical sehingga menyulitkan pembuangan kotorannya ke atas. Sehingga menumpuklah kotoran-kotoran tersebut pada lower lobus (lobus bawah paru) yang menyebabkan bronkiektasis (pelebaran rongga-rongga). Tanda-tandanya, banyak membuang dahak pada pagi hari. Penyakit ini bisa meningkat menjadi penyakit berbahaya, seperti abses paru-paru dan penyakit ginjal. Penyakit-penyakit tersebut bisa diminimalisir dengan terapi tidur pada sisi badan sebelah kanan, sebagaimana sabda Rasulullah saw.”[3]

Referensi :

Sulaiman, Shubhi. (2015). Thibbun Nabawi : 31 Mukjizat ilmiah hadist-hadist Nabi tentang Kesehatan. Istanbul : Cipayung, Jakarta Timur



[1] HR Bukhari (5836) Kitab Ad-Da’wat, (239) kitab Al-Wudhu dan lafal tersebut adalah miliknya. Muslim (4884) kitab adz-Dzikru wad Dua. Lihat pula Al-Majallah Ath-Thibbiyah Al-Arabiyah mengenai Awdha’u An-Nawn Al-Khathi’ah (posisi-posisi tidur yang salah) edisi 196 tahun 1993.

[2] HR Ahmad (14993), Abu Dawud (4383), Tirmidzi (3692) kitab Al-Adab dan lafal tersebut miliknya.

[3] Lihat Al-Majallah Ath-Thibbiyah Al-Arabiyyah; mengenai Awdha’un Nawn Al-Khathi’ah (posisi-posisi tidur yang salah), edisi 196 tahun 1993 M. Lihat juga kitab Fannus Shihhah wat Thibbi Al-Waqa’I, Dr. Ahmad Hamdi Al-Khiyath, universitas Damaskus. (Rawai’uth Thibbi Al-Islami: IV, Dr. Muhammad Nazar Ad-Daqr). Dr. Zhafir Al-Athar: Idhthaji’ ala Syaqqiqa al-ayman, majalah Thabibuka: 19681). (Al-Majallah Ath-Thibbiyah Al-Arabiyyah; mengenai Awdha’un Nawm Al-Khathi’ah (posisi-posisi tidur yang salah), edisi 196 tahun 1993 M). (fannus Shihhah wat Thibbi Al-Waqa’I karya Dr.Ahad Handi Al-Khiyath, Universitas Damaskus).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH || Amsal dalam Al-Qur’an

MAKALAH SURVEILANS KESEHATAN LINGKUNGAN “ PELAKSANAAN SURVEILANS PENGAWASAN AIR BERSIH DAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH PURWOKERTO”

MAKALAH || Manusia, Moralitas, dan Hukum