Berbagai Manfaat Air

 Berbagai Manfaat Air

 


          Air ditinjau dari sudut pandang ilmu anatomi tubuh dikategorikan sebagai salah satu unsur terpenting dalam tubuh manusia. Setiap orang harus memperhatikan keseimbangan volume air yang masuk dan yang keluar dari tubuhnya, baik melalui air kencing maupun keringat. Keduanya dikategorikan sebagai parameter dasar dalam mengontrol cairan dalam tubuh. Tanpa parameter ini maka tubuh akan mengalami kekurangan air yang sangat banyak. Dalam setiap harinya, dianjurkan bagi setiap orang untuk meminum sebanyak 1,5 liter air. Jumlah ini bisa bertambah hingga 5 liter air jika cuacanya sangat panas dan orang tersebut mengerjakan pekerjaan yang berat.

          Air tawar bermanfaat bagi seseorang, baik sakit maupun sehat. Sedangkan, air yang hangat lebih bermanfaat dan lebih nikmat. Waktu yang kurang bagus untuk minum, diantaranya :

1.    Sebelum makan pagi

2.    Sesudah berhubungan badan

3.    Ketika terjaga dari tidur

4.    Sesudah mandi

5.    Sesudah makan buah-buahan

6.    Adapun Ketika makan tidak apa-apa apabila terpaksa melakukannya, namun tidak boleh berlebihan

Selain itu sebaiknya jauhi minum air sesudah makan. Bani juga mengajarkan adab Ketika minum, yaitu dengan seruputan, bukan satu cangkir sekali teguk. Sebab dengan seruputan dapat menguatkan perut dan menghilangkan dahaga.

MACAM-MAAM AIR

1.    Air Hujan





Allah Swt berfirman :

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan. Maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak.” (QS Al-An’am : 99)

 

Allah Swt juga berfirman :

“(ingatlah), Ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman daripada-Nya, dan Allah Swt menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan setan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).” (QS Al-Anfal : 11)

 

          Air hujan adalah jenis air yang paling utama, paling baik, dan paling besar berkahnya. Terutama jika ia berasal dari awan yang berpetir dan berkumpul pada lembah gunung. Ia lebih segar dari seluruh air yang lain karena masa keberadaannya di atas tanah tidak lama. Ia bebas dari asap dan uap yang dapat merusak air.

          Asy-Syafii Rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik Ra, “Ketika kami sedang Bersama Rasulullah Saw, hujan pun turun. Lalu, Rasulullah Saw keluar dan membuka Sebagian pakaiannya hingga terkena hujan. Lantas kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal itu?’ Rasulullah Saw menjawab, ‘Karena ia (adalah rahmat yang) baru saja Allah ciptakan.”[1]

 

2.    Salju



Salju mempunyai sifat uap yang tajam, demikian pula airnya. Air embun lebih baik dan lebih nikmat dari salju. Sedangkan air es, makai a berbeda-beda sesuai dengan asalnya. Salju mengadopsi karakteristik dan sifat-sifat gunung dan tanah yang di atasnya. Kualitas airnya kurang baik. Sebaiknya dihindari, minum minuman yang didinginkan (air es) setelah mandi, berhubungan badan, olah raga, atau memakan makanan panas. Selain itu, air es juga tidak baik diminum oleh orang-orang yang sedang menderita batuk, sakit dada, liver lemah, dan yang mempunyai perangai dingin.

 

3.    Air Sungai



Air sungai itu sedap diminum dan tawar rasanya. Ia dapat diminum oleh manusia, hewan, tumbuhan, dan burung. Ia lebih diutamakan oleh Allah Swt daripada air laut sebagaimana dalam firman-Nya :

“Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum sedangkan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (Fathir : 12)

 

Sungai terbesar di dunia adalah sungai Nil dan sungai Eufrat; keduanya telah disabdakan oleh Rasulullah Saw dalam Sahihil Bukhari yang diriwayatkan Anas bin Malik:

“Aku dinaikkan ke sidrah, ternyata di sana ada empat sungai : Dua sungai yang tampak dan dua lagi yang tidak Nampak.” Aku bertanya, ‘Dua sungai ap aini, wahai Jibril?’ Jibril menjawab, ‘Adapun dua sungai yang tidak tampak adalah dua sungai surga, sedangkan dua sungai yang tampak adalah sungai Nil dan Eufrat.’”[2]

 

4.    Air Laut



Diriwayatkan dari Rasulullah Saw sebagaimana yang disebutkan dalam Sunan At-Tirmidzi dan Musnad Imam Ahmad bahwa beliau bersabda tentang lautan: “Ia suci airnya dan halal bangkainya."[3]

 

Untuk suatu hikmah, Allah Swt telah menjadikan lautan asin lagi pahit guna menyempurnakan maslahat di atas muka bumi. Dalam lautan terdapat banyak hewan dan makhluk hidup serta menyimpan berbagai macam Mutiara dan harta yang terpendam. Mandi dengan air laut dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.

 

5.    Air Sumur



Beragamnya air yang ada dalam sumur atau sumber air bergantung pada lokasi sumur atau sumber air tersebut. Ada sumur yang terhalang dari udara, sehingga tidak baik untuk diminum sebelum diberi udara dalam jangka waktu yang cukup. Ada juga sumur yang menggenang yang tidak terbebas dari pembusukan. Untuk jenis air ini harus melalui proses penyulingan terlebih dahulu. Ada pula jenis sumur yang rusak atau mengandung beberapa bahan tambang membahayakan, seperti timah. Untuk jenis air ini berbahaya untuk diminum.

 

 

6.    Kasturi

Allah berfirman tentang khamer yang diminum oleh orang baik Ketika kelak di surga:

“Mereka diberi minum dari khamer murni di lak (tempatnya). Laknya adalah Kasturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (Al-Muthaffifin : 25-26)

 

Abu Said Al-Khudri Rahimahullah meriwayatkan bahwa Nabi Saw bersabda: “Minyak wangi yang paling baik adalah Kasturi.”[4]

 

Aisyah Ra berkata, “Aku pernah memakaikan minyak wangi kepada Rasulullah sebelum berihram dan pada hari Nahr sebelum tawaf di Kabah dengan minyak wangi yang mengandung Kasturi.”[5]

 

          Kasturi merupakan rajanya minyak wangi, yang paling unggul dan paling baik. Kasturi diistilahkan sebagai ‘Bukit Pasir di Surga’. Ia bermanfaat bagi orang tua, lebih-lebih Ketika musim dingin. Ia juga bermanfaat bagi orang-orang yang lemah karena minyaknya mengandung protein yang berfungsi untuk mengaktifkan vitalitas dan reproduksi.

          Kasturi juga dapat menjernihkan putih mata dan mengatur kelembabannya, serta menetralkan proses keracunan. Selain itu, ia juga bermanfaat untuk mengobati kejang saraf pada anak serta mencegah sakit perut secara tiba-tiba, dengan izin Allah Swt.

 

7.    Air Zamzam



Air sumur yang paling baik adalah air zamzam. Ia adalah air yang paling mulia dan agung kedudukannya.

          Telah diriwayatkan dalam Sunan Ibnu Majah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Air zamzam berkhasiat sesuai dengan niat apa ia diminum.”[6]

          Telah diriwayatkan pula dalam Shahih Muslim, beliau bersabda kepada Abu Dzar setelah berada di antara Ka’bah dan selubungnya selama 40 hari 40 malam dan tidak ada makanan bagi beliau, kecuali air zamzam:

“Sesungguhnya, ia merupakan gizi segala makanan.”

Dalam Riwayat lain :

Sesungguhnya, ia merupakan gizi dari segala makanan serta menyembuhkan penyakit.”[7]

         

          Banyak dari kaum muslimin yang telah mempraktikkan hal ini dan ternyata dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, dengan izin Allah Swt. Lebih dari itu, air zamzam juga segar dan dapat menguatkan badan. Air Zamzam senantiasa memberikan kebaikan kepada penduduk bumi dengan perintah Rabbnya sejak Allah pancarkan untuk memberi minum kepada hamba dan nabi-Nya, yakni Ismail beserta ibunya, Hajar, sampai hari Kiamat.

 

          Ada suatu kisah yang menakjubkan pada diri seorang perempuan Maroko bernama Layla Halwa. Perempuan ini terkena kanker di seluruh dadanya. Para dokter menyimpulkan bahwa ia tidak bisa bertahan hidup lebih dari 3 bulan. Hal itu sesudah adanya kepastian bahwa kanker telah menyebar. Sang suami pun menyarankan kepadanya agar pergi ke Mekah untuk menunaikan umrah. Kemudian, ia pun pergi ke tanah suci lalu beriktikaf di Baitul Haram. Ia selalu membiasakan diri untuk minum air zamzam, makan roti dengan sebutir telur sepanjang hari. Ia menggunakan waktu-waktunya untuk shalat, membaca Al-Quran dan berdoa kepada Allah Swt.

          Layla Halwa mengisahkan, “Empat hari aku lalui tanpa tahu kapan siang kapan malam. Aku telah mengkhatamkan Al-Quran berkali-kali. Dalam shalatku, aku selalu memanjangkan sujud. Aku menangis menyesali waktu yang telah aku lewatkan tanpa mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui berbagai ketaatan, baik shalat fardhu, shalat nafilah, berdzikir, maupun berdoa. Setelah sekian hari, aku mendapati bahwa benjolan-benjolan merah yang memenuhi tubuh saya benar-benar menghilang. Aku menjadi sadar bahwa ada sesuatu yang telah terjadi. Aku pun memutuskan untuk Kembali ke Paris, tempat dulu aku pernah berobat, untuk berkonsultasi kepada para dokter. Di sana, para dokter pun sangat terkejut. Sesudah mengulang-ulang pendeteksian hingga berkali-kali, mereka memberitahukan kepadaku bahwa tidak ada sedikitpun bekas penyakit kanker yang dahulu pernah memenuhi seluruh bagian dadaku. Para dokter tersebut terheran-heran dan sangat terkejut. Selanjutnya, aku Kembali ke negeriku untuk menceritakan kisah kesembuhan diriku.”

 

Referensi :

Sulaiman, Shubhi. (2015). Thibbun Nabawi : 31 Mukjizat ilmiah hadist-hadist Nabi tentang Kesehatan. Istanbul : Cipayung, Jakarta Timur



[1] HR Ahmad dalam Musnad-nya : III / 267 dan lafal miliknya, HR Muslim (898), dan Ibnu Hibban : XIII / 505

[2] Bagian dari Hadist Riwayat Bukhari dalam Shahihnya : V / 141, cet. Dar Asy-Syub.

[3] Sunan At-Tirmidzi : I / 47 (68), Musnad Imam Ahmad: II/361, 227; III / 373; V / 365

[4] Sunan At-Tirmidzi, bab Ma jaa fil Misk (991)

[5] HR Muslim bab Ath-Thib lil Muhrim (1191), At-Tirmidzi bab Ma Jaa fi Ath-Thibbi inda al-ihlal qobla az-ziyarah (917)

[6] Sunan Ibnu Majah : II / 1080 (3062)

[7] Shahih Muslim: IV / 1919-1922 (132/2473) dari Hadist yang Panjang, dan Musnad Imam Ahmad: V/147.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH || Amsal dalam Al-Qur’an

MAKALAH SURVEILANS KESEHATAN LINGKUNGAN “ PELAKSANAAN SURVEILANS PENGAWASAN AIR BERSIH DAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH PURWOKERTO”

MAKALAH || Manusia, Moralitas, dan Hukum